Publikasi Perdana Tulisan Si Ekonom Amatir

Akhir tahun 2020 yang lalu, saya memutuskan untuk mulai menulis lagi. Harapannya tidak terlalu tinggi, sekadar ingin menumpahkan ide dan keresahan pikiran saja. Pada awalnya, saya juga tidak terlalu memikirkan ke mana tulisan saya akan didistribusikan, dan tidak perduli apakah saya bisa mendapatkan apresiasi tertentu dari setiap tulisan yang saya buat. “Mulai menulis rutin saja dulu!”, pikir saya.

Saat tulisan pertama selesai, judulnya “Bahaya Spekulasi di Balik Prestasi Cryptocurrency“, yang saya lakukan hanya membacanya berkali-kali. Ini adalah tulisan pertama saya dengan materi bahasan yang terkait dengan keilmuan yang saya bidangi. Sebelumnya, saya pernah menulis juga, namun kontennya asal saja, terkait tempat plesiran, politik praktis, makanan, dan banyak yang lain. Kalau diperhatikan, tulisan saya sebelumnya tidak memiliki benang merah antara yang satu dengan lainnya. Oleh sebab itu, semua tulisan yang saya buat hanya untuk konsumsi pribadi saja.

Nah, karena ini adalah tulisan pertama yang saya buat dengan konten berbasis keilmuan, saya kemudian ingin ada orang lain yang bisa meninjau (review) tulisan itu. Selanjutnya, saya coba mengirimkan tulisan saya ke beberapa sahabat dan mentor secara personal, untuk meminta pendapat mereka.

“Kenapa nggak dipublikasikan, Mas?” … “Tulisan lo valid, dan menurut gw relevan banget kalau bisa lo publikasikan di jejaring yang lebih luas.” … Begitulah beberapa komentar yang saya terima. Semua bicara tentang “publikasi”. Saya kemudian terpengaruh. “Mungkin ada manfaatnya jika tulisan saya ini dibaca oleh lebih banyak orang.” Ya meskipun sesungguhnya, masukan mereka itu akan sedikit menggeser tujuan saya. Seperti yang telah saya kemukakan sebelumnya, awalnya saya hanya menulis untuk menumpahkan ide dan keresahan pikiran saja, kemudian sekarang saya jadi terdorong untuk membuka akses kepada lebih banyak orang untuk membaca ide dan keresahan yang saya rasakan.

Akhirnya, saya putuskan untuk membuat blog ini, yang saya beri tajuk “Caesar Talks” dengan alamat caesarprawira.blog. Setidaknya, ada media yang bisa diakses oleh siapapun yang berminat untuk membaca ide dan keresahan ini. Saya kembali lagi tidak menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap kesuksesan blog ini nantinya. Yang penting, menulis rutin saja dulu, dan buka aksesnya saja dulu.

Salah seorang mentor saya kemudian berkata seperti ini, “Saya serahkan naskah ini ke Komunitas Penulis di kantor ya, Mas! Tulisan ini layak tayang di media. Sayang kalau cuma diedarkan personal saja.”

Tidak berapa lama, pembina Komunitas Penulis kemudian menghubungi saya, dan meminta agar tulisan diedit supaya lebih ringkas. Tidak hanya itu, fotokopi KTP dan foto wajah saya juga diminta. Katanya, tulisan saya akan diedarkan ke beberapa media cetak dan daring untuk bisa diterbitkan di koran atau laman media. Semua seperti menggelinding begitu saja.

Setelah selesai saya ringkas, pembina Komunitas Penulis itu meminta saya untuk menyerahkan naskah tulisan kepada Pimpinan Satuan Kerja, dan kepada Humas untuk diperiksa apakah tulisan saya itu “bertentangan” dengan arah kebijakan lembaga atau “aman”. Karena rencananya, tulisan saya akan dipublikasikan dengan mencantumkan bahwa saya merupakan representasi dari lembaga tempat saya bekerja. Oleh sebab itu, beberapa prosedur birokratis harus dilalui terlebih dahulu. Berbeda dengan blog ini, dimana saya tidak membawa atribut apapun dalam menuangkan ide dan mempublikasikannya di sini, sehingga saya tidak perlu persetujuan siapa-siapa.

Hanya sekitar tiga hari sejak mendapatkan restu Pimpinan Satuan Kerja dan Humas, tulisan saya sudah diedarkan ke beberapa media cetak dan daring oleh pembina Komunitas Penulis. Keesokannya, Alhamdulillah tulisan saya sudah terbit di media infobanknews.com.

Anda bisa membacanya dengan klik tautan ini: https://infobanknews.com/topnews/bahaya-di-balik-prestasi-cryptocurrency/

Saya cukup senang, karena setidaknya ada jejak digital atas pemikiran amatir saya di jejaring internet yang cukup luas. Meskipun kalau dibaca ulang, tentu masih banyak kekurangan di sana sini, dan tentu masih banyak aspek yang tidak terulas secara lengkap dalam tulisan itu. Mungkin beberapa dari pembaca ada yang berendapat bahwa opini saya itu keliru. Tapi sebenarnya, mereka yang membaca tulisan saya lalu mengkritisinya itu sedang melengkapi aspirasi yang ingin dibangun dari tulisan saya. Pada akhirnya, pembaca dan saya akan mendapatkan keuntungan, karena kita semua akan mendapatkan ulasan yang lengkap dan benar.

Terkait tampilan pada laman infobanknews.com itu, sejujurnya, saya juga kurang memahami mengapa foto wajah saya yang dijadikan sebagai visual pada header halaman. Awalnya saya pikir, foto yang saya serahkan akan digunakan sebagai data bagi pihak penerbit, atau jika ditampilkan, ya itu hanya akan menjadi bagian kecil dari halaman. Eh, malah jadi begitu tampilannya. Saya cuma berharap, keberadaan visual seperti itu tidak terlalu mengganggu pembaca. Hehe.

Saya juga merasa cukup senang, ketika mengetik kata “bahaya cryptocurrency” pada mesin pencarian Google, tulisan saya itu masih tampil di urutan ketiga setelah dua hari penerbitannya. Di sekitar tulisan saya, terlihat ada beberapa artikel lain yang mengulas hal serupa. Saya berharap, dengan semakin banyaknya pihak dan media yang menjelaskan bahaya cryptocurrency yang beredar saat ini, akan membuat masyarakat kita dapat semakin teredukasi untuk menghindari bentuk-bentuk spekulasi seperti itu.

Selamat membaca, dan saya sangat menunggu masukan dari Anda. Semoga tulisan itu bisa memberikan manfaat kepada Anda. Terima kasih.

Published by caesarprawira

Si Ekonom Amatir

Leave a comment